Rabu, 05 Maret 2014

Makalah Komputer Dan Masyarakat tentang " TEKNOLOGI NANO "

BAB I PENDAHULUAN
1.1.    Latar Belakang
            Saat ini perkembangan teknologi berjalan dengan sangat pesat ,baik dalam jumlah kuantitasnya,kualitas maupun pemanfaatannya pada berbagai aspek dialam semesta ini.Oleh karena begitu pesatnya perkembangan teknologi diberbagai bidang yang dapat dipahami melalui berbagai literature melalui rujukan terkait,maka pembahasan tentang pengembangan teknologi pada pokok bahasan yang mhanya difokuskan pada empat bidang yaitu :Teknologi material,Nanoteknologi,Bioteknologi Molekular (Life Science )dan Teknologi Informasi. Pemilihan keempat bidang teknologi tersebut didasarkan pada perkembangannya yang sangat pesat sekarang ini dan pengaruhnya yang begitu besar bagi kehidupan.Bahkan dikatakan bahwa dalam tiga dekade terkahir telah terjadi revolusi besar-besaran dalam bidang :
1.    Teknologi material
2.    Nanoteknologi
3.    Bioteknologi Molekular (Life Science )
4.    Teknologi Informasi
Bukan berarti bidang-bidang yang lain,perkembangannya tidak pesat namun bidang tersebut dapat ditinjau sesuai sudut pandang atau wawasan yang lain.

1.2.    Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini ,yaitu :
1.    Apa itu teknologi nano ?
2.    Bagaimana sejarah penemuan teknologi nano ?
3.    Bagaimana perkembagan teknologi nano ?
4.    Apa tujuan dan fungsi teknologi nano ?
5.    Bagaimana penggunaan teknologi nano do indonesia ?
6.    Bagaimana perkembangan teknologi nano di indonesia ?
7.    Bagaimana perkembagan teknologi nano dimasa depan ?

1.3.    Tujuan
1.    Untuk mengetahui apa itu teknologi nano
2.    Untuk mengetahui perkembangan sejarah penemuan teknologi nano
3.    Untuk memngetahui perkembangan teknologi nano
4.    Untuk mengetahui tujuan dan fungsi teknologi nano
5.    Untuk mengetahui siapa penemu teknologi nano
6.    Untuk mengetahui perkembangan teknologi nano dimasa depan
7.    Untuk mengetahui perkembangan teknologi nani di indonesia



BAB II
PEMBAHASAN


2.1.    Pengertian Teknologi Nano

Teknologi-Nano adalah pembuatan dan penggunaan materi atau devais pada ukuran sangat kecil. Materi atau devais ini berada pada ranah 1 hingga 100 nanometer (nm). Satu nm sama dengan satu-per-milyar meter (0.000000001 m), yang berarti 50.000 lebih kecil dari ukuran rambut manusia. Saintis menyebut ukuran pada ranah 1 hingga 100 nm ini sebagai skala nano (nanoscale), dan material yang berada pada ranah ini disebut sebagai kristal-nano (nanocrystals) atau material-nano (nanomaterials).
Skala nano terbilang unik karena tidak ada struktur padat yang dapat diperkecil. Hal unik lainnya adalah bahwa mekanisme dunia biologis dan fisis berlangsung pada skala 0.1 hingga 100 nm. Pada dimensi ini material menunjukkan sifat fisis yang berbeda; sehingga saintis berharap akan menemukan efek yang baru pada skala nano dan memberi terobosan bagi teknologi.
Beberapa terobosan penting telah muncul di bidang nanoteknologi. Pengembangan ini dapat ditemukan di berbagai produk yang digunakan di seluruh dunia. Sebagai contohnya adalah katalis pengubah pada kendaraan yang mereduksi polutan udara, devais pada komputer yang membaca-dari dan menulis-ke hard disk, beberapa pelindung terik matahari dan kosmetik yang secara transparan dapat menghalangi radiasi berbahaya dari matahari, dan pelapis khusus pakaian dan perlengkapan olahraga yang dapat meningkatkan kinerja dan performa atlit. Hingga saat ini para ilmuwan yakin bahwa mereka baru menguak sedikit dari potensi teknologi nano.
Teknologi nano saat ini berada pada masa pertumbuhannya, dan tidak seorang pun yang dapat memprediksi secara akurat apa yang akan dihasilkan dari perkembangan penuh bidang ini di beberapa dekade kedepan. Meskipun demikian, para ilmuwan yakin bahwa teknologi nano akan membawa pengaruh yang penting di bidang medis dan kesehatan; produksi dan konservasi
2.2.    Sejarah Penemuan Teknologi Nano

Nanoteknologi merupakan sebuah topik yang menjadi bahan pembicaraan utama oleh komunitas global, terutama karena keterkaitannya dengan hampir segala macam bidang. Realita tentang nanoteknologi mampu menghadirkan kita segalanya yang baru, termasuk komputer yang semakin kecil dan semakin cepat, baju yang anti-noda, sensor molekular, dan bahkan terapi kanker yang berpusat pada suatu sel tertentu. Produk-produk yang turut mengimplementasi nanoteknologi juga sedang marak di kalangan masyarakat global, misalnya obat yang mampu menembus kulit hingga bahan material bangunan yang mampu menghadirkan kualitas yang jauh lebih kuat dan tahan lama.
Awal dari keseluruhan perkembangan nanoteknologi sebenarnya bermula dari penemuan J.J. Thomson pada tahun 1897 di mana ia menemukan CRT atau cathode ray tube yang mampu digunakan oleh para saintis untuk memisahkan partikel individual yang menyusun atom-atom. Sejak penemuan tersebut, terminologi seperti elektron, nukleus, proton, dan neutron mulai dikenal. Hal ini turut melahirkan pengetahuan tentang molekul, dan bahkan struktur-stuktur kimia.

Meski demikian, event atau kegiatan pertama yang memperkenalkan cikal bakal pemikiran tentang nanoteknologi adalah sebuah kuliah berjudul “There’s Plenty of Room at the Bottom” oleh Professor Richard Feynman pada tanggal 29 Desember 1959. Pada konferensi tahunan American Physical Society di California Institute of Technology (Caltech), ia menjelaskan mengenai sebuah ide mengagumkan mengenai cara memanipulasi dan menguasai benda-benda dalam skala sangat kecil dengan cara membangun dan membentuk atau menyusun setiap atom secara bertahap. Ia juga menjelaskan bagaimana 24 seri Encyclopedia Britannica dapat ditulis di atas kepala jarum pentul, dan tulisan-tulisan tersebut dapat dibaca dengan mikroskop elektron. Idenya cukup sederhana: tuliskan teks-teks yang sangat kecil dan rubahlah skalanya menjadi lebih kecil tanpa mempengaruhi resolusi. Ia menyarankan untuk menggunakan bagian dalam dan bagian permukaan atom untuk menyimpan informasi-informasi tersebut. Feynman pun mengakui bahwa ini merupakan berita lama bagi para biologis karena mereka telah mempelajari sel-sel protein seperti DNA sejak lama. Maka dari itu, Feynman menekankan pada pembaharuan mikroskop untuk merubah sudut pandang dunia. Tidak lama kemudian, Feynman pun mendapatkan Nobel di bidang fisika kuantum bersama dengan Tomonaga dan Schwinger. Tidak mengherankan, Feynman juga disebut sebagai kakek dari nanoteknologi.

2.3.    Perkembangan Teknologi Nano
Pertama kali konsep nanoteknologi diperkenalkan oleh Richard Feynman pada sebuah pidato ilmiah yang diselenggarakan oleh American Physical Society di Caltech (California Institute of Technology), 29 Desember 1959. dengan judul “There’s Plenty of Room at the Bottom”.
Richard Feynman adalah seorang ahli fisika dan pada tahun 1965 memenangkan hadiah Nobel dalam bidang fisika.
Istilah nanoteknologi pertama kali diresmikan oleh Prof Norio Taniguchi dari Tokyo Science University tahun 1974 dalam makalahnya yang berjudul “On the Basic Concept of ‘Nano-Technology’,” Proc. Intl. Conf. Prod. Eng. Tokyo, Part II, Japan Society of Precision Engineering, 1974.“
Pada tahun 1980an definisi Nanoteknologi dieksplorasi lebih jauh lagi oleh  Dr. Eric Drexler melalui bukunya yang berjudul “Engines of Creation:  The coming Era of Nanotechnology”.

2.4.    Tujuan dan Fungsi Teknologi Nano
1.      Medis & Pengobatan
Molekul dalam skala nano yang bersifat multifungsi untuk mendeteksi kanker dan untuk penghantaran obat langsung ke sel target.
2.      Farmasi
Sebagian besar obat-obatan dan kosmetika yang beredar di pasaran saat ini bekerjanya kurang optimal disebabkan karena zat aktifnya :
•    memiliki tingkat kelarutan yang rendah.
•    membutuhkan lemak agar dapat larut.
•    mudah teragregasi menjadi partikel besar
•    tidak mudah diabsorpsi dan dicerna
3.      Kosmetik
Terobosan nanoteknologi dalam bidang kosmetika dan obat-obatan mampu menciptakan bahan kosmetika dan obat-obatan dengan efektivitas yang jauh lebih baik. Sebagai contoh adalah penggunaan liposom dalam formula obat dan kosmetika.
Liposom adalah vesikel berbentuk spheris dengan membran yang terbuat dari dua lapis fosfolipid (phospholipid bilayer), yang digunakan untuk menghantarkan obat atau materi genetik ke dalam sel. Liposom dapat dibuat dari fosfolipid alamiah dengan rantai lipid campuran ataupun komponen protein lainnya. Bagian phospholipid bilayer dari liposom dapat menyatu dengan bilayer yang lain seperti membran sel, sehingga kandungan dari liposom dapat dihantarkan ke dalam sel. Dengan membuat liposom dalam formula obat atau kosmetika, akhirnya bahan yang tidak bisa melewati membran sel menjadi dapat lewat. Manfaat sistem penghantaran zat aktif kosmetika dengan menggunakan liposom berukuran 90 nm adalah :
•    .Mampu menghantarkan zat aktif sampai lapisan bawah kulit.
•    Mampu menghantarkan zat aktif lebih cepatk, sehingga didapatkan recovery yang lebih cepat pula.

4.      Tekstil
Dengan nanopartikel tekstil dan pakaian akan menjadi mudah dibersihkan dan dengan penambahan silver pada kaos kaki akan membuat nya mempunyai pengaruh pada pengurangan bau kaki. Tetapi akhir-akhir ini para peneliti mengingatkan bahwa tidak semua produk kaos kali yang mengandung perak akan aman bagi lingkungan. Hal ini karena pada saat pencucian, pada produk yang kurang bagus, perak akan terikut ke air cucian. Hal ini bisa menyebabkan efek negatif pada biota air. Selain perak, TiO2 diguanakan juga pada UV cut. Contoh yang umum di pakai adalah pada payung.
5.      Produk perawatan.
TiO3 dan SiO2 digunakan sebagai UV cut sementara apatite digunakan pada pasta gigi. Perak digunakan pada plester untuk mencegah infeksi dan emas nanopartikel digunakan pada tes kehamilan
6.      Olahraga
Nanopartikel digunakan untuk membuat peralatan olahraga menjadi lebih kuat, lebih baik dan berdaya guna tinggi. Contohnya pada raket merk Yonex yang menggunakan serat carbon.
7.      Perbaikan rumah
Titania digunakan pada cat genting untuk membuat memberi efek pembersihan sendiri.
8.      Produk Rumah tangga
Digunakan pada gelas, keramik, sepatu untuk berbagai macam pelapisan.
9.      Aplikasi Nanoteknologi Untuk Penghematan Energi
Pemborosan energi, khususnya di Indonesia, memang lebih banyak disebabkan karena pola penggunaan yang belum efisien atau lebih terkait dengan budaya dan gaya hidup masyarakat. Namun sebenarnya banyak sekali teknologi yang dapat diterapkan untuk mengubah atau meminimalisir gaya hidup yang boros energi, sebagaimana terjadi di Indonesia. Dan rekayasa material melalui nanoteknologi menjadi sangat penting di sini.

2.5.    Penggunaan Teknologi Nano di Masyarakat Dalam Kehidupan Sehari – Hari
1.     Bidang Kesehatan
Dalam bidang kesehatan, melalui nanoteknologi dapat diciptakan "mesin nano" yang disuntikan ke dalam tubuh guna memperbaiki jaringan atau organ tubuh yang rusak. Penderita hipertensi, misalnya, kini tak perlu lagi disuntik atau mengonsumsi obat, cukup hanya disemprot saja ke bagian tubuh tertentu. Nanoteknologi mencakup pengembangan teknologi dalam skala nanometer, biasanya 0,1 sampai 100 nm (satu nanometer sama dengan seperseribu mikrometer atau sepersejuta milimeter). Untuk industri logam, dapat diciptakan sebuah materi logam alternatif yang murah, ringan dan efisien, yang dapat menekan biaya produksi kendaraan, mesin dan lainnya. Nanoteknologi telah dapat merekayasa obat hingga dapat mencapai sasaran dengan dosis yang tepat, termasuk peluang untuk mengatasi penyakit-penyakit berat seperti tumor, kanker, HIV dan lain lain.

2.     Bidang Industri
Aplikasi nanoteknologi dalam industri sangat luas. Dengan nanoteknologi, kita bisa membuat pesawat ruang angkasa dari bahan komposit yang sangat ringan tetapi memiliki kekuatan seperti baja. Kita juga bisa memproduksi mobil yang beratnya hanya 50 kilogram. Industri fashion pun tidak ketinggalan. Mantel hangat yang sangat tipis dan ringan bisa menjadi tren di masa mendatang dengan bantuan nanoteknologi.
Berbagai terobosan dapat dilakukan dengan nanoteknologi untuk menggantikan bahan baku industri yang kian langka. Jepang, misalnya, pada 1997 membuat proyek ultra baja untuk mengembangkan teknologi konservasi baja. Baja super ini dilaporkan memiliki kekuatan dua kali lipat dari baja biasa, sehingga pemakaiannya dapat lebih efisien. Hal ini dapat menjadi solusi bagi krisis baja yang melanda dunia beberapa bulan terakhir akibat melonjak tajamnya permintaan baja dari Cina.Diperkirakan tahun 2010, produk-produk industri dalam skala apa pun akan menggunakan material hasil rekayasa nanoteknologi. Tidak heran kalau Bill Clinton-saat menjabat Presiden AS-sejak 1993 telah menginstruksikan kepada National Science and Technology Council (NSTC) untuk meriset bidang nanoteknologi ini. (dapat dilihat di www.whitehouse.gov/WH/EOP/OSTP/ NSTC/).Perkembangan pesat ini akan mengubah wajah teknologi pada umumnya karena nanoteknologi merambah semua bidang ilmu. Tidak hanya bidang rekayasa material seperti komposit, polimer, keramik, supermagnet, dan lain-lain. Bidang-bidang seperti biologi (terutama genetika dan biologi molekul lainnya), kimia bahan dan rekayasa akan turut maju pesat. Misalnya, manusia akan mengecat mobil dengan cat nanopartikel yang mampu memantulkan panas sehingga kendaraan tetap sejuk walau diparkir di panas terik matahari. Atau, kawat tembaga akan sangat jarang digunakan (terutama dalam hardware computer) karena digantikan dengan konduktor nanokarbon yang lebih tinggi konduktivitasnya.

3.        Bidang Luar Angkasa
Nanoteknologi juga sudah berhasil menyodorkan suatu material hebat yang sangat ringan, tetapi kekuatannya 100 kali lebih kuat dari baja! Material hebat ini diberi nama Carbon Nano-Tube (CNT). Material ini hanya tersusun dari atom karbon (C), seperti grafit dan berlian.
Kuat tetapi sangat ringan sehingga menara dapat dibuat lebih tinggi dan kabel dapat njang dan kuat tanpa takut jatuh/roboh karena beratnya sendiri. Hal berikut yang sangat dibutuhkan adalah sesuatu yang cukup berat yang mengorbit mengelilingi bumi. Asteroid dapat dimanfaatkan untuk tujuan ini! Asteroid ini berfungsi sebagai beban yang menstabilkan kabel serta satelit geostasioner yang sedang mengorbit itu. Tanpa beban penstabil (counterweight), kabel dan satelit bisa jatuh menimpa bumi karena tertarik gravitasi, walaupun bahan konstruksinya merupakan material yang sangat ringan. Asteroid ini nantinya dihubungkan dengan satelit menggunakan kabel yang sama. Asteroid ini dapat diarahkan supaya mengorbit pada ketinggian tertentu mengelilingi bumi dengan cara menembaknya dengan rudal. Tabrakan dengan rudal tersebut dapat menggeser posisi asteroid sehingga berada pada jangkauan gravitasi bumi. Dengan demikian asteroid akan terus mengorbit mengelilingi bumi pada ketinggian yang sama. Rencana konstruksi bangunan dan lintasan/kabelnya tampaknya sudah cukup baik. Lalu bagaimana dengan 'lift'nya sendiri? Yang pasti bentuknya tidak sama dengan lift yang biasa kita lihat di gedung-gedung bertingkat. Lift ke luar angkasa ini berupa sebuah pesawat luar angkasa yang akan membawa penumpang dari bumi menuju satelit yang sedang mengorbit. Pesawat ini berbeda dengan pesawat luar angkasa yang saat ini digunakan para astronot untuk menjalankan misi-misi mereka.

4.       Bidang Teknologi Tahan Gempa
Nanoteknologi jadikan beton kokoh dan tahan gempa. Konstruksi bangunan menjadi dua kali lebih kokoh, tahan gempa, kedap air laut dengan ditemukannya bahan konstruksi nanosilika, suatu jenis mineral yang melimpah ruah di Indonesia dan diolah melalui teknologi nano.Dengan mencampur beton dengan 10 persen bahan nano-silica, kekuatan bertambah menjadi dua kali lipatnya.

5.       Bidang Teknologi Informasi
Dunia informatika dan komputer/elektronik bisa menikmati adanya kuantum yang mampu mengirimkan data dengan kecepatan sangat tinggi. Superkomputer di masa depan tersusun dari chip yang sangat mungil, tetapi mampu menyimpan data jutaan kali lebih banyak dari komputer yang kita gunakan saat ini. Begitu kecilnya superkomputer itu, kita mungkin hanya bisa melihatnya dengan menggunakan mikroskop cahaya/elektron. Peran teknologi nano dalam pengembangan teknologi informasi (IT,information technology), sudah tidak diragukan lagi. Bertambahnya kecepatan komputer dari waktu ke waktu, meningkatnya kapasitas hardisk dan memori, semakin kecil dan bertambahnya fungsi telepon genggam, adalah contoh-contoh kongkrit produk teknologi nano di bidang IT.

2.6.    Perkembangan Teknologi Nano di Indonesia
Nanoteknologi merupakan bidang yang sangat multidisiplin, mulai dari fisika terapan, ilmu material, sains koloid dan antarmuka, fisika alat, kimia supramolekul, mesin pengganda-diri dan robotika, teknik kimia, teknik mesin, rekayasa biologi, teknologi pangan dan tekno elektro. Nanoteknologi dideskripsikan sebagai ilmu mengenai sistem serta peralatan berproporsi nanometer. Satu nanometer sama dengan seperjuta milimeter. Karena ukurannya yang teramat kecil, tren dalam nanoteknologi condong ke pengembangan sistem dari bawah ke atas (bukan atas ke bawah). Maksudnya para ilmuwan dan teknisi tidak menggunakan materi berukuran besar lalu memotongnya kecil-kecil, tapi menggunakan atom serta molekul sebagai materi blok pembuatan yang fundamental.
Nano teknologi ini, sudah di aplikasikan dalam bidang teknologi pertanian misalnya dalam Nano-modifikasi benih dan pupuk / pestisida, teknik pengemasan makanan, energy ramah lingkungan dan teknik jaringan, Nanoteknologi dapat membantu untuk mereproduksi atau untuk memperbaiki kerusakan jaringan “Tissue engineering” yang menggunakan proliferasi sel secara artifisial distimulasi dengan menggunakan nanomaterial berbasis perancah yang sesuai dan faktor pertumbuhan. Teknik jaringan akan menggantikan pengobatan konvensional saat ini seperti transplantasi organ atau implan buatan.
Dengan adanya nano teknologi dalam pertanian akan dapat m eningkatkan produktivitas pertanian, kualitas produk, penerimaan konsumen dan efisiensi penggunaan sumber daya. Akibatnya, ini akan membantu mengurangi biaya pertanian, meningkatkan nilai produksi dan meningkatkan pendapatan pertanian. Ini juga akan menyebabkan konservasi dan meningkatkan kualitas sumber daya alam dalam sistem produksi pertanian. Selain itu nano teknologi juga diaplikasikan di berbagai bidang seperti kimia dan lingkungan, kedokteran (nanoteknologi biomedis, nanobiotechnology, dan nanomedicine, Informasi dan komunikasi (nanoRam), konstruksi, tekstil, optic dll.
Kecanggihan teknologi ini bukan berarti meniadakan dampak negatif. Salah satu hal yang ditakuti para ilmuan adalah kemampuan self replicant, sebagai contoh dibuat produk untuk membasmi virus pada tubuh manusia contohnya kanker namun bila antivirus ini tidak terkontrol untuk sifat self replicant maka dapat membahayakan tubuh manusia yang memakainya. Serta hal negative lain yang mungkin terjadi, contohnya pembuatan bom yang dirancang sedemikian rupa dengan ukuran superkecil dengan kemampuan daya ledak yang besar. Diperlukan kesetimbangan intelektual dan moral dalam mengaplikasikan teknologi ini.
2.7.    Prospek perkembangan teknologi nano dimasa depan
•  Grafit bisa diubah menjadi berlian
• Manusia bisa terbang diudara tanpa mengunaka alat bantu (yang tiadak dapat diliha dengan mata) sebenarnya ditopang oleh atom diudara
•  Hologram dimana-mana
•  Semua penyakit dapat disembuhkan dengan mudah karena para dokter seudah memiliki robot nano untuk menjelajah memperbaiki jaringan yang rusak
•  Manusia bisa awet mudah karena nanoteknologi bisa mengatur ulang molekul-molekul kulit sehingga tetap kencang dan segar
•  Bisa mengubah warna mata, rambut, warna kulit sesuai dengan keinginan
•  Komputer yang digunakan jutaan kali lebih canggih dari pada komputer yang ada saat ini juga bisa menyauth dengan kehidupan manusia
•  Kita bisa menembus pintu rumah. Karena ada atom yang secara otomatis melepaskan gandengannya dan membuka diri saat seonsornya merasakan kehadiran kita. Rumah kita aman dari pencuri karena komputer yang tertanam di dinding rumah tidak akan memperbolehkan orang-orang tidak terkenal untuk menembus masuk.
•  Semua orang bisa memiliki perpustakaan pribadi yang lengkap dengan bentuk kacamata sekaligus berfungsi sebagai komputer mini
•  Orang lanjut usia memiliki gigi yang sehat dan lengkap.
•  Mobil bisa berubah-ubah model warna setiap saat.
•  Karpet rumah dapat menelan semua kotoran yang tumpah dilantai
•  Lantai kamar mandi selalu kering dan tak tergores
•  Kursi dapat secara otomatis menyesuaikan bentuknya dengan bentuk tubuh kita hingga kita bisa merasa lebih nyaman
•  Pisau dapur tidak perlu diasah karena molekul-molekulnya dapat mengatur diri supaya tajam
•  Pakaian yang dikenakan dapat menyesuaikan diri dari pori-porinya menurut perubahan suhu.

BAB III
PENUTUP


Kesimpulan

Sejarah perkembangan teknologi berjalan dengan sangat pesat,baik dalam jumlah kuantitasnya,kualitas maupun pemanfaatannya pada berbagai aspek di alam semesta ini.Dalam tiga dekade terakhir terjadi revolusi besar-besaran dalam bidang :
• Teknologi Material
• Nanoteknologi
• Bioteknologi Molekular (life science)
• Teknologi Informasi

Saran
Perkembangan teknologi melahirkan inovasi di dalam berbagai bidang kehidupan.Oleh,karena itu kita harus memanfaatkannya dengn bijak.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar